Berita Terbaru – Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), menyebutkan jika ketergantungan dunia
pada mata uang Dollar Amerika Serikat mempunyai potensi yang mengancam kemajuan
perekonomian secara Global.
Terkait hal tersebut, Jokowi dalam Working Session I KTT
G-20 di Antalnya mengungkapkan. Jika ketergantungan yang teramat tinggi
terhadap US Dollar telah menyebabkan distorsi global yang kini mulai terlihat
dampaknya yang mengancam kemajuan perekonomian Global.
Presiden Jokowi juga menegaskan, kini sudah waktunya untuk
melakukan perombakan total pada arsitektur keuangan secara global. Hal tersebut
dikira akan sangat penting mengingat masalah utama yang tengah dihadapi
perekonomian dunia kini adalah terkait menciutnya likuiditas Dolar Amerika
Serikat yang terjadi di hampir seluruh negara berkembang.
Selain daripada itu, sejak terciptanya mata uang Euro pada
tahun 1999 silam, tidak ada lagi mata uang dunia atau Global Reserve Currency yang baru lagi. Terlebih dala lagi
membahasnya, Presiden Jokowi menegaskan jika negara-negara berkembang harus
segera melakukan implementasi reformasi ekonomi yang fudamental.
Baca Berita Lengkap Jokowi : http://oketekno.com/blog/berita-jokowi/
Jokowi mengatakan, Reformasi yang nyata sangat diprlukan
untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan
investor serta para pelaku ekonomi. Reformasi yang fundamental tersebut juga harus
diikuti dengan likuiditas finansial yang kuat. Hal tersebut dimaksudkan Jokowi
agar tidak mngalami gejolak karena terjadinya gangguan pada Likuiditas yang
ada.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga menegaskan tentang
pentingnya strategi investasi dibidang industri. Hal tersebut guna
menghilangkan ketergantungan negara terhadap ekspor bahan mentah yang selama
ini menjadi kebiasaan.
Menurut Jokowi, ekspor komoditas tesebut harus mulai diubah
menjadi sebuah investasi pada sektor perindustrian. Barang yang di ekspor pun
minimal berupa barang yang minimal setengah jadi, lebih baik lagi jika barang
tersebut sudah berupa barang jadi. Jadi, ketergantungan kepada ekspor barang
mentah bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.
Oleh karena hal tersebut, Jokowi menegaskan arah dari
strategi pembangunan negara yang dilakukan harus jelas. Termasuk didalamnya
untuk strategi investasi serta strategi tenaga kerja yang diberlakukan juga
harus jelas.
Jokowi menjelaskan strategi investasi jelas apa yang harus
dikejar. Ia menyebutkan jika yang utama adalah investasi di bidang
infrastruktur lalu selanjutnya investasi padat karya. Sebab, 60 persen dari
jumlah pengangguran yang ada yakni berjumlah 7,5 juta orang tersebut adalah
lulusan SD, SMP serta SMK.
Sehingga masuknya harus ke investasi padat karya. Meskipun,
yang berkaitan dengan Hi-tech juga tidak boleh ditinggalkan serta harus
dikerjakan dengan sebaik mungkin. Ia juga berpendapat investasi di bidang
infrastruktur juga sangat penting sebab memberikan banyak sekali dampak yang
positif. Baik itu dampak pada jangka pendek, menengah, ataupun dampak untuk
jangka panjang.
Sebagai contohnya untuk pendeknya, hal tersebut akan membuka
lapangan pekerjaan pada saat pembangunan infrastruktur. Sedangkan untuk jangka
menengah dapat menyebabkan mobilitas jasa barang serta jasa orang bisa menjadi
lebih cepat.
Sedangkan untuk contoh jangka panjang yang dijelaskan
Jokowi, biaya tranportasi serta distribusi logistik akan kian murah. Dan pada
akhirnya, semua harga barang pun akan turut menjadi lebih murah.
Kumpulan Berita Terbaru : http://oketekno.com/blog/
0 komentar:
Posting Komentar